Uang Kertas adalah Ilusi


Siang ini ditangan ada 8 lembar uang lima ribuan dan satu lembar lima puluh ribuan. Entah kenapa kemudian terlintas sebuah pertanyaan: “Kenapa uang kertas berwarna biru ini lebih berharga dibandingkan uang kertas yang berwarna cokelat ya?”

Sampai di rumah, pikiran itu masih mengganggu. Lalu ngelamun deh. Setelah dipikir-pikir, nilai uang kertas adalah ilusi. Itu hanya karena kesepakatan saja bahwa yang berwarna biru itu nilainya lebih tinggi dari yang berwarna cokelat. Secara kebendaan juga tidak bisa mewakili bahwa uang kertas warna biru itu nilainya sebesar itu karena jika dilihat dari bahan dan teknologi yang dipakai tidak terlalu beda jauh. Maksudnya biaya produksinya tidak jauh berbeda antara uang lima ribu dengan uang lima puluh ribu. Beda angka doang.

Jadi kita sudah dibodohi dong? Ya antara iya dan enggak juga sih. Kan sudah sepakat bahwa kertas ini bisa mewakili transaksi jual beli meski kertas tersebut harganya tidak sama dengan barang yang dibeli. Sebagai misal, kalau kita beli mobil secara tunai sebesar 250 juta maka sebenarnya 25 bundel 100 ribuan itu kalau dilihat dari “bendanya” maka uang kertas tadi tidak sama harganya dengan mobil tersebut. Hal ini berbeda jika kita menukar emas senilai 250 juta (sekitar 400 gram) dengan mobil seharga 250 juta yang sudah pasti sama nilainya.

Jadi itulah pada akhirnya saya menyimpulkan bahwa uang kertas adalah ilusi. Kita main percaya saja kalau uang itu nilainya segitu padahal enggak. 



Sempat browsing mengenai uang kertas ini. Tapi ternyata panjang penjelasannya. Sampai nyangkut ke cadangan emas dunia di Fort Knox dan sistem kapitaslisme yang dibangun dunia barat hingga trend penggunaan mata uang dinar dan dirham yang berbahan emas serta perak. Waduh, berat juga ternyata.

Karena saya merasa tidak punya pengetahuan cukup soal itu, saya sudahi saja artikel mengenai uang kertas adalah ilusi ini. Terima kasih.

Comments