Cara Mencegah dan Mengobati Masuk Angin

Ilustrasi Masuk Angin (Foto: Sketsanews)
Bagi kita, kata masuk angin pasti tidak asing lagi ditelinga kita. Bahkan mungkin banyak dari kita sering mengalaminya. Penyebabnya berbagai macam. Bisa karena kecapekan, cuaca, begadang, atau menurunnya stamina tubuh.

Mungkin masuk angin tidak ada dalam istilah kedokteran zaman sekarang. Bagi saya itu hanya berbeda istilah saja namun gejalanya sama. Manusia kan sudah ada lebih lama dibandingkan ilmu kedokteran modern yang baru berumur ratusan tahun. Jadi ilmu manusia sudah tahu sejak lama tetapi entah kenapa zaman modern justru meninggalkan pengetahuan zaman dulu.

Gejala umum masuk angin adalah badan terasa tidak enak, pusing, kadang meriang, kembung, sering sendawa, sering buang gas, mual bahkan kadang sampai muntah-muntah. Saya pribadi termasuk orang yang kena masuk angin. Bahkan sejak kecil. Inget dulu sering dikerokin sama Simbah putri. Alhamdulillah sekarang sudah tidak lagi.

Lalu bagaimana cara mencegah masuk angin?

Masuk angin sebenarnya, kalau menurut saya adalah lebih dominan karena faktor stamina tubuh yang menurun. Saya sering mengalami karena kurang istirahat dan jam tidur yang tidak beraturan. Cuaca dingin, kerja di tempat ber-ac juga membuat tubuh bekerja ekstra keras agar hangat.

Dari situ, berdasarkan pengalaman saya itu cara mencegah masuk angin adalah menjaga stamina tubuh agar tetap fit, dengan cara:

  1. Tidur yang cukup. Tidak harus tidur berapa jam tetapi kalau terasa ngantuk ya tidur. Jangan dipaksakan untuk bertahan melek lama-lama jika badan sudah kepayahan.
  2. Makan yang cukup. Hal ini untuk menjaga agar tubuh punya cukup energi untuk beraktifitas
  3. Sering minum air putih. Air akan menjaga suhu tubuh tetap stabil
  4. Sesekali minumlah minuman hangat. Saya sarankan teh hangat yang tawar atau yang tidak terlalu manis. Tapi jika anda tidak bermasalah dengan kopi, silahkan saja.
  5. Break. Berhenti sejenak dari aktifitas anda. Jika anda sedang turing atau bekerja malam, ada baiknya break sejenak. Jalan-jalan dan melakukan peregangan akan membuat sirkulasi darah membaik.
Lima poin itulah yang sering saya lakukan untuk mencegah agar saya tidak masuk angin dan cukup berhasil ketika itu saya jadikan pola aktifitas saya meski sesekali masih kena juga. Biasanya karena ada kegiatan lain yang tidak bisa dihindari sehingga mengacaukan pola tadi. 

Bagaimana jika sudah terkena masuk angin?

Jika sudah terkena masuk angin, saya biasanya minum yang mengandung jahe dan serai. Termasuk pula obat anti masuk angin yang ada dikemasan sachet itu. Tapi yang paling utama adalah tidur yang lama, tanpa terputus alias sebangunnya.

Ilustrasi kerokan (The Conversation)

Tapi jika dengan metode tersebut tidak sembuh sembuh juga, terpaksa pakai alternatif terakhir; kerokan. Saya paling tidak suka kerokan karena sakitnya itu. Minta ampun deh. Meski sekarang dilarang-larang oleh banyak pihak, tetapi dari yang saya lihat dan alami sendiri kerokan ini tidak berbahaya selama dilakukan sewajarnya. Metode kerokan ini kan mirip dengan metode bekam. 

Walaupun ada beberapa kasus orang begini begitu karena kerokan, didunia mana yang tidak ada "malpraktek"? Jumlahnya sangat sedikit dibandingkan yang tidak kenapa-kenapa. 

Emang kita tahu berapa jumlah orang yang kerokan sampai hari ini dan dari sekian aktfitas kerokan tersebut, berapa yang berakibat fatal? Jadi, oke-oke sajalah kerokan itu, tidak usah dibesar-besarkan. Eh, kok jadi kemana-mana...

Sekian dulu ya sharing saya tentang cara mencegah dan mengobati masuk angin.


Semoga bermanfaat.



*



Comments