Plesetan mulai berkembang di era tahun 90-an akhir sampai sekarang. Salah satu tersangka utama dan provokator plesetan adalah eLBeHa (Lembaga Bantuan Humor) yang kala itu diperkuat oleh Kelik Pelipur Lara, Setiawan Tiada Tara, dkk). Gimana tidak,semenjak mereka ber-plesetan ria di TV-TV dan tentu saja dimanapun mereka berada, Indonesia booming berplesetan. Apalagi sekarang, lebih banyak lagi yang orang sengaja ke-pleset. Artis kepleset jadi politikus...sebaliknya politikus kepleset jadi artis...jadi udah susah mbedain lagi sekarang mana yang artis mana politikus,wong sama aja....
Namun tidak jarang pula ,termasuk yang pernah dialami penulis, plesetan dianggap "garing" oleh kaum akademis karena sering tidak relevannya dengan materi pembicaraan. Tau sendiri kalau orang Jogja lagi ber-plesetan ria, apapun di "matching-matching"kan sehingga pembicaraan jadi kemana-mana arahnya walaupun pada akhirnya akan kembali ke pokok permasalahan.
Sedangkan kalau menurut pendapat penulis sih Plesetan adalah salah satu media Asah Otaknya wong Jogja. Bagaimana mungkin plesetan menjadi media asah otak? Cobalah sesekali Anda perhatikan dan rasakan betul pada saat teman anda sedang "plesetan". Mereka mampu melompatkan pikiran mereka dan menggabungkan dengan kata-kata yang sudah pernah terekam sebelumnya di alam bawah sadar mereka. Maka kemudian plesetan justru bisa menjadi tolok ukur kedalaman, keluasan dan ketinggian ilmu yang mereka punyai. Semakin luas pengetahuan tentu semakin plesetan ini bisa terus bisa sambung menyambung menjadi satu itulah Indonesia....dan bisa mejadi hiburan tersendiri bagi yang mampu menkmatinya. Tentu saja yang bisa menikmati plesetan, ilmunya tidak kalah jauh dengan si pelaku plesetan, karena kalau tidak mana bisa tau dimana nyambungnya?
Tapi semua terserah anda kok... Setuju ya silahkan, nggak setuju ya sedelapan juga buleh kok....
Hehehe...
Namun tidak jarang pula ,termasuk yang pernah dialami penulis, plesetan dianggap "garing" oleh kaum akademis karena sering tidak relevannya dengan materi pembicaraan. Tau sendiri kalau orang Jogja lagi ber-plesetan ria, apapun di "matching-matching"kan sehingga pembicaraan jadi kemana-mana arahnya walaupun pada akhirnya akan kembali ke pokok permasalahan.
Sedangkan kalau menurut pendapat penulis sih Plesetan adalah salah satu media Asah Otaknya wong Jogja. Bagaimana mungkin plesetan menjadi media asah otak? Cobalah sesekali Anda perhatikan dan rasakan betul pada saat teman anda sedang "plesetan". Mereka mampu melompatkan pikiran mereka dan menggabungkan dengan kata-kata yang sudah pernah terekam sebelumnya di alam bawah sadar mereka. Maka kemudian plesetan justru bisa menjadi tolok ukur kedalaman, keluasan dan ketinggian ilmu yang mereka punyai. Semakin luas pengetahuan tentu semakin plesetan ini bisa terus bisa sambung menyambung menjadi satu itulah Indonesia....dan bisa mejadi hiburan tersendiri bagi yang mampu menkmatinya. Tentu saja yang bisa menikmati plesetan, ilmunya tidak kalah jauh dengan si pelaku plesetan, karena kalau tidak mana bisa tau dimana nyambungnya?
Tapi semua terserah anda kok... Setuju ya silahkan, nggak setuju ya sedelapan juga buleh kok....
Hehehe...
Comments
Post a Comment